Quick Notice

Just Beware, because you can change into Korean Lovers. Kekekeke
DevilMushroom. Diberdayakan oleh Blogger.

ELF SHINee WOrld Blackjack Boice TripleS

FF MISSIN U CHAP 1

8 September 2010 | vilnae

Cast : So Eun Chie
Lee Sung min
Supported cast: Cho Kyuhyun
Park Jungsoo

-----------------------------------------------------------


Lee Sungmin. Adalah seorang namja yang mempunyai wajah tampan. Dan senyumnya yang menawan. Dia adalah anak dari seorang pengusaha terkenal. Dia bersekolah di sekolah elit di Seoul. Dia adalah namja yang modis. Dia mempunyai sifat yang baik. Hanya saja kadang dia suka membentak-bentak.

“Hey.. Kau ini bagaimana sih? Apakah kau tidak bisa bekerja dengan lebih baik?” .teriak Sungmin kepada salah satu pembantunya.

“mianhamnida.. tuan. Tadi itu saya…”

“Sudahlah. Pergi dari sini. Aku ingin sendiri.” Kata Sungmin.

Pembantunya pun menurut tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Setelah itu, sungmin memakai seragam sekolah yang satunya. Dan langsung memakai sepatunya yang baru saja di semir sampai mengkilat. Dasinya hanya di taruh di lehernya begitu saja tanpa di tali. Kalau ditanya mengapa, dia hanya menjawab kalau di tali itu namanya tidak mengikuti mode.

“Mana kunci mobilku?’ Kata Sungmin .

“Ini tuan. Mi.. mianhae Tuan muda. Tadi saya mencuci mobil dulu.” Kata sopir sungmin.

“Kau ini bagaimana sih? Kenapa tidak tepat waktu? Kenapa hari ini semua orang tidak becus sih kerjanya? Memangnya ada apa sih?’ Gerutu Sungmin.

Sambil menggerutu dia pergi ke mobilnya. Tanpa melihat apa-apa lagi, dia langsung tancap gas ke sekolah.

Selama di sekolah dia selalu di spesialkan oleh teman-temannya. Tidak ada seorang namja pun yang berani cari masalah dengannya. Semua yeoja di sekolah itu terkagum-kagum padanya. Pernah suatu ketika ada seorang anak perempuan yang memberikan cokelat kepadanya secara langsung di hari white day.

..Flash back..

Saat itu sungmin sedang membuka pintu mobilnya. Tiba-tiba..

“Anneyong Sungmin sshi. Naneun SunMi imnida.” Ucap seorang yeoja.

Setelah itu, Sungmin berbalik dan mendapati ada seorang yeoja dengan membawa suatu kotak. Sungmin hanya diam saja.

Dan yeoja itu pun melanjutkan kalimatnya sambil menunduk. “Ini aku mempunyai cokelat untukmu. Kuharap kau bisa menerimanya.”

“Ne. Tentu saja.Gomawoyo .” Kata Sungmin dan tersenyum kepada yeoja itu.

Yeoja itu langsung membeku. Seolah tersihir dengan senyum yang di berikan oleh Sungmin. Sampai-sampai ia tidak sadar bahwa mobil sungmin sudah tidak ada di situ lagi.

..end of flash back..


Usai sekolah, Sungmin di telpon oleh appanya. Dia di suruh ke kantor appanya saat itu juga. Karena ada hal penting yang harus di beri tahukan kepadanya.

..D Kantor appanya..

“Sungmin, ada sesuatu yang ingin appa beritahukan kepadamu.” Appanya menarik napas sebentar setelah mengatakan itu.

“Museun iriya appa?” Kata Sungmin.

“ ehm… begini.. kita sekeluarga harus pindah ke luar kota. Karena, salah satu perusahaan appa membutuhkan appa di sana. Maka dari itu, kita sekeluarga harus pindah ke sana.”

“ Mwo? Apakah kau bercanda? Aku tidak mau pindah dari rumah dan sekolahku. Lebih baik appa dan umma saja yang pidah. Aku akan tetap di sini.” Kata Sungmin.

“Tidak bisa begitu. Appa sudah bicara denga umma mu. Menurutnya lebih baik jika kita semua pandah. Dan appa juga sudah mengurus kepindahanmu. Jadi, hari ini adalah hari terakhirmu sekolah di sekolah itu. “ kata appa sungmin.

“Tapi..” Sungmin mencoba mengelak.

“Sudah tidak ada tapi-tapian. Besok pagi kita akan berangkat. Siapkan semua barang yang kau butuhkan. Tapi jangan terlalu banyak. Di kota tempat perusahaan appa, kita tidak akan tinggal di rumah yang bagus. Itu adalah kota yang sederhana. Maka dari itu kita akan tinggal di rumah yang sederhana. Dan juga, appa tidak memasukkanmu ke dalam sekolah yang elit. Arasso?” Jelas appanya panjang lebar.

“Ne appa.” Kata Sungmin pendek dan langsung keluar dari kantor appanya.
Setelah itu sungmin pergi ke tempat sahabatnya, Kyuhyun.

..Di rumah kyuhyun..

“Hey Sungmin, ada apa kok tiba-tiba kesini? Biasanya juga kalau tidak penting kau tidak mau ke rumahku. Huh? Museum iriya?” Kata kyu saat Sungmin datang.

“Kyu.. aku tidak tahu harus bagaimana. Besok aku dan keluargaku akan pindah ke luar kota. Dan kau tahu? Kota yang akan ku tempati nanti tidak sebagus seoul ini.” Kata Sungmin dengan tatapan sedih.

“ Mwo?? Jincha??” Kata kyu tidak percaya. “kenapa kau akan pindah? Apa kau bosan di sini?’ sambung Kyu.

“Bukan begitu. Appa ku sedang mengurusi perusahaannya di kota itu. Dan kita sekeluarga harus ikut. Hmm… “ Kata sungmin.

“oooo… arasso… Kalau begitu ya sudah kau ikuti saja kemauan appa mu. Lalu berapa lama kau akan tinggal di kota itu?”

“Aku tidak tahu. Kalau melihat dari perkataan appa, sepertinya akan lama.” Kata sungmin. “sudahlah. Aku kesini hanya ingin mengatakan itu. Aku pulang dulu ya. Gomawo Kyu, udah mau dengerin.” Lanjut Sungmin. “ Anneyong.”

“Anneyong.” Balas Kyu.

Akhirnya Sungmin pun pulang ke rumahnya. Saat datang. Dia di sambut oleh pembantu yang tadi pagi dia marahi.

“Anneyong tuan muda. Dari tadi anda sudah d tunggu oleh kedua orang tua anda. Silahkan anda segera menuju ke ruang makan.” Kata pembantu itu.

“Bilang pada mereka, aku tidak ingin makan. Aku ingin langsung masuk kamar dan mandi. Dan juga tidak usah membawakan makanan ke kamarku. Aku sedang ingin sendiri.” Kata Sungmin sambil berjalan ke kamar.

“Ne, tuan muda.” Kata pembantu itu dan segera kembali ke ruang makan.

..Di kamar Sungmin..

Kata-kata appanya tadi siang masih terngiang di otak sungmin. Dia masih tidak habis pikir dengan appanya. Sungmin tidak ingin pindah. Apalagi di tempat yang tidak mewah seperti rumahnya. Bagaimana dia bisa hidup di tempat yang tidak seperti Seoul ini? Apakah dia akan hidup seperti orang miskin? Beribu pertanyaan hinggap di kepalanya.

Sungmin sudah menyiapkan barang-barang yang akan di bawanya. Sekarang dia tiduran di tempat tidurnya. Dia tidak bisa memejamkan matanya sedetik pun. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.00. Tapi dia tetap saja membuka matanya. Sambil menghadap ke dinding.

-----------------------------------------------
..Esoknya...

“Sungmin ayo cepat berangkat. Ppalli. Appamu sudah menunggu di mobil.” Teriak umma Sungmin.

“Ne umma. Sebentar lagi aku keluar.” Balas Sungmin.

“Apa kau sudah menyiapkan semua barang yang kau butuhkan Sungmin?” Tanya Appa sungmin ketika mereka semua sudah ada di dalam mobil.

“Ne appa. Mengapa kita tidak membawa pembantu? Memangnya rumah yang akan kita tempati tidak cukup?” Tanya Sungmin pada appa nya.

“Ne Sungmin. Mulai sekarang kau harus bisa hidup tanpa pembantu. Bukankah kemarin sudah appa jelaskan?”Kata appa sungmin dengan wajah datar.

“Mwo?? Aish. Bagaimana aku bisa hidup tanpa pembantu? “ Kata sungmin dengan muka kaget.

“ Kau harus bisa. Sejak kecil kan kau sudah di manja. Jadi sudah seharusnya kau sekarang belajar sendiri. Dan di sana nanti appa dan umma mu akan sibuk dengan perusahaan appa. Jadi kau harus mengatur dirimu sendiri dan beradptasilah dengan baik. Arasso?” Kata appa Sungmin panjang lebar.

“Ne arasso appa.” Jawab Sungmin dengan lemas.

Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya sampailah mereka di tempat yang di maksud appa Sungmin. Sungmin berdiri terpaku melihat rumah itu. Rumah itu tidak megah seperti rumahnya di Seoul. Rumah itu sederhana. Dengan taman kecil yang indah di depannya. Berbeda dengan rumahnya di Seoul. Yang megah,dengan taman yang luas, rindang dan asri.

“Hya.. Sungmin,, Apa yang kau lakukan? Kenapa diam saja? Ayo cepat masuk. Rumah ini memang sederhana tapi sangat sejuk. O iya besok kau sudah mulai bersekolah. Semuanya sudah appa urus. Seragam mu juga sudah ada di kamarmu. “ Kata appa sungmin.

“Ne appa.”Jawab Sungmin pendek lalu segera ke kamarnya.
Karena lelah, Sungmin langsung tidur. Dan ketika dia bangun, jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Dia segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dia melihat seragamnya ada di lemarinya. Berbeda sekali dengan seragamnya yang dulu. Seragamnya yang skarang sangat sederhana. Dan juga tampak tidak ada keren-keren nya. Akhirnya dia pun langsung memakainya tapi tanpa d kancingkan bagian atasnya.

Setelah itu Sungmin berangkat ke sekolah. Beruntung appa nya menyuruh sopir mereka untuk mengantarkan mobil Sungmin. Dan Sungmin pun memakai mobil itu seperti biasa.
Sesampainya di sekolah, dia sangat tercengang. Melihat keadaan sekolahnya yang sangat sangat sederhana. Sangat jauh berbeda dengan sekolahnya di Seoul. Dengan berat hati, dia turun dari mobil dan mencari ruang guru.

Saat berjalan, dia tidak melihat kalau ada seorang yeoja berjalan terburu-buru. Dan Tiba-tiba..

BRUKK!!

Sungmin dan yeoja itu bertabrakan.

“Hya… Apa yang kau lakukan? Kau sengaja menabrakku ya? Mau cari mati kau huh?” Sembur yeoja itu kepada Sungmin.

“eehh.. mi.. mianhae… aku tidak sengaja. Sekali lagi mianhae.” Kata Sungmin dengan wajah melas.

“hu.uh.. ada ada saja kau ini.” Kata yeoja itu sambil berjalan meninggalkan Sungmin.
Setelah itu Sungmin langsung menuju ke ruang guru yang tepat ada di depannya.

“anneyong Haseong.” Ucap Sungmin.

“Oh, ne. Anneyong. Apakah kau yang bernama Lee Sungmin?” kata salah satu sonsaengnim.

“Ne sonsaengnim. “ Jawab Sungmin.

“oh iya. Perkenalkan, nama saya Park Jungsoo. Kau bisa memanggilku Jungsoo sonsaengnim.” Kata jungsoo.

“Oh. Ne. Eee.. saya ingin bertanya, kelas saya dimana ya? Dan siapa wali kelas saya?” Kata Sungmin.

“Ne. Kelasmu adalah kelas XI B. Terletak di lantai dua. Dan kebetulan saya adalah wali kelasmu.” Kata jungsoo menjelaskan.

“Ne?? hoo.. Kebetulan sekali. Baiklah kalau begit sonsaengnim. “ kata Sungmin sambil membungku.

RING DING DONG RING DING DONG!!!

Bel pun berbunyi.

“sungmin shi, mari kita ke kelas. Bel sudah berbunyi. KKaja.” Kata jungsoo.
“Ne sonsaengnim.” Sungmin menurut.

..Di kelass…

Jungsoo sonsaengnim masuk duluan ke dalam kelas. Semua siswa langsung diam begitu dia masuk.

“Anneyong haseyong sonsaengnim.” Kata semua siswa serempak.

“Ne. anneyong. Anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru. Dia pindahan dari Seoul. “ Kata jungsoo.” Nah, silahkan masuk, Lee Sungmin..” Lanjutnya.

Sungmin masuk dengan memberikan senyumnya. Semua mata tertuju padanya. Semua mata siswa perempuan yang ada di kelas itu menatapnya dengan mulut ternganga. Seolah mereka tersihir dengan senyum maut yang di berikan sungmin. Siswa laki-laki hanya melihat sekilas kepadanya.

Setelah itu, Sungmin berdiri di sebelah Jungsoo sonsaengnim.

“anneyong Haseong. Nanenun Lee Sungmin imnida. Kalian bisa memanggilku Sungmin. Manasso bangapseumnida.” Kata sungmin.

Lalu, tiba-tiba adalah seorang yeoja berteriak ”kau?? ??...


TBC

Tags: , | 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar