Quick Notice

Just Beware, because you can change into Korean Lovers. Kekekeke
DevilMushroom. Diberdayakan oleh Blogger.

ELF SHINee WOrld Blackjack Boice TripleS

FF MISSIN U CHAP 2

23 September 2010 | vilnae


Anneyong chingu..
Ni yg part 2 udda terbit..

---------------------------------------------------------
Cast                   : So Eun Chie
                 Lee Sung min
Supported cast   : Park Jungsoo
   Song Rae Bin
-----------------------------------------------------------


“anneyong Haseong. Nanenun Lee Sungmin imnida. Kalian bisa memanggilku Sungmin. Manasso bangapseumnida.” Kata sungmin sambil membungkuk.
Lalu, tiba-tiba adalah seorang yeoja berteriak ”kau????” Dia berteriak sambil menunjuk sungmin.
Sungmin menoleh ke arah yeoja yang tadi berteriak. Dia sama kagetnya dengan yeoja itu. Tapi dia tidak memperlihatkannya.
“Ne. Meusun iriya?”. Kata sungmin santai.
“sungmin, apa kau mengenalnya?” kata jungsoo sonsaengnim.
“Aniyo Sonsaengnim. Saya tidak mengenal yeoja itu. Saya baru bertemu dengannya hari ini di kelas ini sonsaengnim. Mungkin dia ingin mengenal saya, makanya dia seperti itu.”. Kata sungmin sambil tersenyum.
Yeoja itu hanya diam mendengar perkataan sungmin. Dalam hatinya, yeoja itu memaki-maki sungmin. “Aish. Dia itu sok sekali sih. Tadi pagi dia habis menabrakku. Sekarang dia pura-pura tidak kenal. Tidak mungkin kalau dia sudah lupa. Aaaarrgghh… Dasar namja sok, pabo. Lihat saja ya. Apa kau berani denganku huh?.” Sambil memaki dalam hati, yeoja itu duduk.
“oohh.. begitu.” Kata jungsoo sonsaengnim. “Baiklah kalau begitu kau duduk di sebelah yeoja itu. So Eun Chie. Itu ada bangku kosong. Dengan begitu dia bisa lebih mengenalmu.” Lanjut leeteuk sonsaengnim.
“Baiklah sonsaengnim.” Kata Sungmin sambil berjalan ke tempat Chie.
“ Mwo?? Aniyo sonsaengnim. Dia tidak boleh duduk di sampingku. Ini kan ada orangnya.” Kata yeoja yang ternyata bernama Chie itu dengan berteriak.
“temanmu itu kan tas mu. Dan tasmu kan bisa kau taruh di tempatmu sendiri.” Kata jungsoo sonsaengnim.
“Ta tapi sonsaengnim…”
“Sudah.. tidak ada tapi-tapian. Sungmin harus duduk di sebelahmu. Arasso!!.” Potong Jungsoo sonsengnim.
“A Ara Arasso sonsaengnim.” Kata Chie pasrah. Dan Akhirnya Sungmin pun duduk di sampingnya.
“Anneyong..” kata Sungmin pada Chie.
Chie hanya melihat sekilas ke arah Sungmin. Lalu dia kembali melihat ke depan.
Setelah Jungsoo sonsaengnim memulai pelajaran matematika. Dia menuliskan soal di papan tulis.
“ Siapa yang bisa menjawab soal ini? Silahkan angkat tangan.” Kata Leeteuk.
Lalu Chie mengacungkan tangan. Disusul kemudian sungmin.
“Baiklah Chie, silahkan maju dan selesaikan soal ini.” Kata jungsoo sonsaengnim.”
Lalu chie maju dan menjawab soal itu dengan benar. Dan jungsoo sonsaengnim pun memujinya. Karena semakin hari dia semakin pintar saja.
Setelah itu, jungsoo sonsaengnim menuliskan soal yang kedua. Dan menyuruh anak yang bisa untuk maju mengerjakan di depan. Sekali lagi Chie mengacungkan tangannya. Tapi kali ini dia kalah cepat dengan Sungmin. Dan Sungmin pun maju mengerjakan soal itu.
Semua anak terkagum-kagum melihat kehebatan Sungmin. Sungmin sangat pintar seperti Chie. jungsoo sonsaengnim memuji Sungmin, saat sungmin kembali ke tempatnya. Saat sungmin duduk di tempat duduknya,dia sempat melihat ke arah Chie dan mengeluarkan senyumnya. Tapi itu bukan senyum tulus. Melainkan senyum kesombongan.
Chie menyadari hal itu. Dan itu membuat kadar benci dalam hati chie naik dari 45% jadi 90%.
……………………………………………………………………………………………
KRIIIIINGGGGG!!!..
Bel berbunyi. Waktu pelajaran sudah habis.
Sebelum Jungsoo sonsaengnim meninggalkan kelas, dia berkata” So Eun Chie dan Lee Sungmin, kalian berdua saya pilih untuk mengikuti olimpiade matematika antar Smu. Kalian berdua adalah satu tim untuk mewakili sekolah kita. Dan mulai hari ini, setiap pulang sekolah kalian berdua akan saya latih. Jadi nanti jangan pulang terlebih dahulu. Arasso!!.
“Mwo?? Saya tidak mau satu tim dengannya sonsaengnim.” Kata Chie.
“Baiklah sonsaengnim.” Kata Sungmin.
“Hyaa.. So Eun Chie, kau tidak boleh seperti itu. Kau adalah juara umum di sekolah ini. Dan Lee Sungmin adaalah juara umum di sekolahnya yang dulu.” Jelas jungsoo sonsaengnim. “Dan dia adalah anak yang baik. Apa kau tidak melihat kesopanannya??” Tanya Jungsoo sonsaengnim ke Chie.
“Ah.. Aniyo sonsaengnim. Anda terlalu memuji saya. Itu tidak benar kok.” Kata sungmin sambil senyum malu.
“Lhoh.. itu benar sungmin shii. Oia tidak apa-apakan kau satu tim dengan Chie? Dia memang anaknya keras kepala, urakan dan kasar. Tapi sebenarnya dia anak yang baik dan pintar.” Kata jungsoo Sonsaengnim.*Chie terbang*
“Ne sonsaengnim. Suatu kehormatan bagi saya bisa satu tim dengan juara umum di sekolah ini.” Kata Sungmin.
“Tap tapi sonsaengnim.. sayaa…..” belum sempat chie menyelesaikan ucapannya sudah terpotonh oleh kata-kata jungsoo sonsaengnim.”Sudahlah Chie sshii. Percayalah padaku. Kau akan beruntung sekelompok dengan Sungmin”. Setelah berkata seperti itu, jungsoo sonsaengnim kembali ke ruang guru.
“Heyy .. Lee sungmin. Kenapa kau tidak menolak saat di suruh satu tim denganku? Huh?? Kau tidak suka denganku kan?? Dasarr kau…” Kata Chie di depan Sungmin.
Mendengar itu Sungmin berkata “ Aku memang tidak suka padamu. Tapi, demi pandangan sonsaengnim yang baik padaku aku mau melakukan ini. Jadi kau jangan terlalu ke GR an.”
“Siapa yang GR huh??! Untuk apa aku GR dengan namja sepertimu??” Kata Chie.
Mendengar itu Sungmin lalu memdekatkan wajahnya ke wajah Chie dan berkata,” Memangnya kau tidak luluh dengan senyumku ini??”
Hal itu sukses membuat wajah Chie memerah. Dan cepat-cepat Chie menjauhkan wajahnya dari wajah Sungmin.” Hyaaa… apa yang kau lakukan?? Tentu saja aku tidak tersihir dengan senyum palsumu itu. Dasar namja sok!!”
Setelah  berkata seperti itu, Chie langsung berlari keluar kelas. “ Aissh.. mengapa aku deg-deg an seperti ini. Pasti tadi waktu sungmin mendekatkan wajanya, pasti mukaku merah. Haaaaahhh… so Eun Chie. Apa yang terjadi padamu.” Batin chie sambil memukul-mukul kepalanya.
Chie tidak sadar kalau dia sedang berjalan ke kamar mandi. Dan sekarang dia sudah sampai di kamar mandi. Chie tetap saja berjalan sambil melamun sampai kepalanya terantuk pintu kamar mandi.
“Lho.. Kok aku ada di sini sih?” Kata eun Chie bingung.
“Haii chie. Ngapain berdiri di sini? “ kata yeoja yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi.
“Eh.. Raebin. Um… aku juga ga tau kok tiba-tiba bisa ada di sini. Hehe.” Kata chie sambil nyengir kuda.
“Dasar kau ini. Pasti jalannya tidak konsentrasi. Memangnya kamu habis ngapain sih kok jalan bisa enggak konsentrasi?” Kata yeoja yang ternyata bernama Raebin.
“ Kau tahu tidak, tadi di kelas ku ada anak baru. Dia seorang namja. Dia itu namja yang sombong sekali. Suka memamerkan senyumnya. Memang sih senyumnya manis tapi tidak semanis kelakuannya. Huuuuh.. Dasar. Dan ternyata dia itu adalah namja yang menabrakku tadi pagi. “ Jelas Chie panjang lebar.
“ Ohh.. aku kira ada apa.” Kata Raebin pendek.
“Hyaa.. mengapa komentarmu pendek sekali? Kau tidak ingin membantu sahabatmu ini ya? Kau benar-benar jahat. “ Kata Chie sebal.
“Bukan begitu. Aku juga tidak tahu ingin komentar apa. Kau tahu kan aku ini… Horeee… kalah kau..” Kata Raebin.
Karena bingung Chie menoleh kea rah Raebin. Dan ternyata dia sedang bermain psp. “ Pantas saja komentarmu pendek sekali.” Kata Chie.
“Hehe.. mian ya Chie. Kau kan tahu setiap ada waktu luang sediit aku pasti main psp. Hehe.. Ada game yang belum aku selesaikan. Jadi jangan marah yaaa…” Kata raebin memohon.
“Yayayayayaya…. Aku sudah sering mendengarkan alasanmu. Sudahlah. Sekarang aku mau ke kelas saja. “ Chie berkata sambil menuju ke kelasnya.
Raebin dan Chie adalah sahabat. Tapi mereka berbeda kelas.
……………………………………………………………………………….

KRRIIIIIINNGGGGG!!!
Bel  pulang pun berbunyi. Semua siswa di kelas Chie sudah pulang. Hanya Chie dan Sungmin yang tinggal. Mereka sedang menunggu jungsoo sonsaengnim untuk belajar matematika.
Tidak ada satu pun yang berbicara. Baik sungmin maupun Chie. Mereka sama-sama terdiam.
“anneyong. Mianhae telah membuat kalian menunggu.” Kata jungsoo sonsaengnim memasuki kelas. “Baiklah, sekarang saya akan memberikan kalian soal-soal ini. Kalian harus mengerjakannya. Dan kalian akan saya timing. Kalian harus bisa mengerjakan secepat mungkin.’ Lanjutnya.
Setelah itu mereka mengerjakan soal-soal yang telah di berikan oleh jungsoo sonsaengnim. Jumlah soalnya ada 100 soal.
Sungmin dan Chie selesai bersamaan. Tepat 20 menit. Setelah itu jungsoo sonssaengnim menyuruh mereka pulang.
……………………………………………………………….
..di perjalanan pulang..
“Ternyata si sungmin itu lumayan juga. Dia sama cepatnya seperti aku. Hmm.. Kalau bukan satu tim, ingin sekali aku mengalahkannya. Sudahlah.. aku jadi malas memikirkannya.”Batin Chie.
Sreek..sreek…
“eh. Ada yang berjalan di belakangku ya?.” Chie pun menoleh ke belakang.
-sungmin POV-
Hmm.. ternyata Chie itu hebat juga ya. Dia memang anak yang pintar. Tadi saja saat jawaban kami di periksa, dia betul semua. Kalau saja bukan satu tim, aku benar-benar ingin mengalahkannya. Hmm.. dia itu cantik juga ya. Eeeh.. apa yang ku pikirkan?? Andwaeee…
-sungmin POV end-
Chie melihat sungmin berjalan di belakangnya.
“Eh.. Sungmin. Kau mengikutiku ya? “ Kata Chie sambil berhenti.
“Hah?? Siapa yang mengikutimu? Ini jalan menuju rumahku tahu.jagan-jangan kau lagi yang mengikutiku?” balas sungmin.
“siapa juga yang akan mengikuti namja sok sepertimu?” Kata Chie sambil berjalan lagi.
“Siapa juga yang mengikuti yeoja sepertimu?” Balas sungmin. Dia juga melanjutkan jalannya.
Lalu Chie belok ke rumahnya. Dan di sebelahnya tepat, Sungmin juga belok ke rumahnya. Mereka membuka pagar bersamaan. Mereka sama-sama kaget dan menoleh.
“lhoh? Ini rumahmu? Hyaa.. mengapa appa memilih rumah yang bersebelahan denganmu sih?” gerutu sungmin.
“Kenapa Tanya padaku? Tanya saja pada appa mu.” Kata Chie dan langsung masuk ke rumah.
Setiap hari setelah pulang sekolah, Jungsoo sonsaengnim selau melatih Chie dan sungmin untuk olimpiade matematika. Tidak jarang mereka bertengkar saat berbeda pendapat. Mereka selalu keukeuh pada pendapat masing-masing.Dan tanpa sadar, mereka menjadi dekat. Meskipun tiada hari tanpa bertengkar. Di depan rumah maupun di sekolah.
……………………………………………………………………………………
Tidak terasa hari ini adalah hari dimana olimpiade matematika di adakan. Saat mengerjakan, sungmin membuat Chie marah. Tapi entah kenapa, chie hanya diam saja. Dia tidak membalas Sungmin.
Sudah waktunya pengumuman pemenang. Mereka berdua sangat deg-deg an.
“dan juara satu nya adalaaahhhh…… dari tim So Eun Chie dan Lee Sungmin. Cukhaeyoo…” Kata MC.
Setelah mendengar itu, sungmin reflek memeluk Chie. Chie yang kaget hanya bisa bengong.
“sungmin. Lepaskan aku. Aku tahu kau sengang. Tapi jangan peluk aku seperti ini”. Kata Chie yang sudah sesek gara-gara terlalu kuat di peluk sama sungmin.
Sungmin yang kaget langsung melepaskan diri dari Chie. Dia terlihat salah tingkah dan wajahnyanya merah. Dan wajah Chie juga memerah.
“Hyaa.. kalian berdua. Mengapa diam di sini? Cepat maju sana dan ambil hadiahnya.’ Kata jungsoo sonsaengnim.
Tanpa berkata-kata, sungmin dan Chie maju dan mengambil hadiah itu. Setelah itu mereka mendapat selamat dari jungsoo sonsaengnim dan kepala sekolah mereka.
……………………………………………………………………………………………………
Lima hari telah berlalu. Mereka sekolah seperti biasa. Semakin hari mereka semakin dekat. Hal itu terjadi karena banyak hal. Dan yang sering adalah karena mereka selalu di jadikan satu kelompok dalam pelajaran. Mereka sama sekali tidak sadar bahwa mereka saling membutuhkan. Sungmin tetap saja sombong. Dan Chie tetap saja tidak mau mengalah.
Dan tiba-tiba saat pulang sekolah, Chie menemukan surat di tasnya.
Begini isinya :
Temui aku di depan rumahmu jam 7  malam.
Lee Sungmin

………………………………………………………………………………………………………….
Jam 7 malam, Chie keluar dari rumahnya. Ternyata di luar sudah ada seorang namja yang membawa sebuket bunga.
“siapa kau? Apakah kau sungmin?” kata Chie sambil berjalan ke arah namja itu. Chie tidak tahu  siapa namja itu karena gelap sekali di luar.
Saat Chie sudah ada di depan namja itu, namja itu berbicara.
“So Eun Chie, mianhae atas semua kesalahanku. Aku.. aku.. ingin mengatakan..” kalimat namja itu terpotong.
Chie tahu itu pasti suara sungmin. Suara yang setiap hari selalu mengganggu nya. Suara yang setiap hari selalu membuatnya marah. Tapi itu juga suara yang setiap hari tanpa sadar membuatnya senang.
“mengatakan apa?” Tanya Chie.
“Saranghae.. Saranghaeyo so Eun Chie.” Kata sungmin sambil berlutut dan memberikan mawar itu ke Chie.
Chie terdiam. Kaget. Seorang namja yang selama ini selalu membuatnya kesal, ternyata suka padanya. Dan Chie juga baru menyadari, ternyata dia juga  menyukai sungmin.
“ ottokhe? Apakah kau mau menjadi yeojachingu ku?” Tanya sungmin.
“umm.. ne.” kata Chie malu-malu.
Sungmin sangat senang dan langsung memeluk Chie.
“Saranghaeyo So Eun Chie.” Bisik suungmin tepat di telinga Chie.
“Saranghaeyo Lee sungmin”. Balas Chie.
Di malam yang gelap. Hanya di terangi gemerlip bintang. Dua insan telah menjadi sepasang kekasih. Dengan rasa sayang yang tidak pernah mereka sadari ada dalam diri mereka.
 ………………………………………………………………………………………………………….

TBC

Tags: , | 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar