Quick Notice

Just Beware, because you can change into Korean Lovers. Kekekeke
DevilMushroom. Diberdayakan oleh Blogger.

ELF SHINee WOrld Blackjack Boice TripleS

FF MISSIN U CHAP 3

2 Oktober 2010 | vilnae



…………………………………………………………………………………….
Cast                   : So Eun Chie
               Lee Sung min
Supported cast: Park Jungsoo
   Shin Rae Bin
……………………………………………………………………………………..
Sekarang Sungmin dan Chie sudah resmi jadian. Meskipun begitu, mereka tetap saja bertengkar. Hanya saja setelah itu mereka akan ber-so sweet ria.*apaan sih*
Dan hari ini adalah tepat 1 bulan mereka jadian.
“Jagiya.. aku punya panggilan khusus untukmu.” Kata Sungmin saat mereka berangkat ke sekolah. Semenjak mereka berdua jadian, setiap hari Sungmin dan Chie selalu berangkat sekolah bersama.
“ Apa itu jagiya??” Kata Chie.
“Umm… Bagaimana kalau kau kupanggil Chie Chan? Ottokhe?? Lucu kaannn..” Kata Sungmin sambil memasang wajah imutnya.
“Aaa… Terserah kau sajalah jagiya.. Tapi, darimana kau mendapatkan nama itu?” Tanya Chie.
“Haha.. memangnya kenapa? Kau tidak suka ya? “ Tanya Sungmin.
“Eeeh... bukannya begitu. Aku kan hanya penasaran. Memangnya tidak boleh kalau aku bertanya? “ Jawab Chie dengan muka cemberut.
“Aigoo.. Kau ini lucu sekali Chie Chan. Baru begitu saja sudah cemberut. Tapi, apakah kau tahu kalau wajahmu itu lucu sekali kalau kau sedang cemberut? Aku jadi ingin mencubit pipimu.” Kata Sungmin sambil mencubit pipi Chie Chan.
“Aaaww… “ Chie meringis. Kau ini kejam sekali jagiya. Sakit tahuu. “ Kata Chie sambil mengelu-ngelus pipinya yang memerah dan masih saja cemberut.
“Hahahaha.. Kenapa masih cemberut? Apa kau mau ku cubit lagi pipimu? “ kata Sungmin sambil siap-siap menempelkan tangannya di pipi Chie.
Tapi, sebelum Sungmin sempat menempelkan tangannya, Chie sudah lebih dulu berlari ke depan gerbang sekolah yang sudah terlihat.
“Hahahaha.. Lee Sungmin. Kau tidak akan bisa mencubit pipiku. Kalau mau kejar saja. Weeeee….” Kata Chie sambil berlari.
Sungmin yang kaget spontan mengejar Chie. “ hyaa.. awas kau Chie Chan. Akan ku kejar kau..”. Dia berkata sambil mengejar Chie.
……………………………………………………………………………………………
Chie sampai terlebih dahulu di dalam kelas. Dan di susul kemudian oleh Suungmin. Chie langsung menaruh tas di tempatnya dan duduk. Dia kelelahan sapai tidak memperhatikan Sungmin yang masih saja ingin mencubit pipinya.
“Hiiiiiihhh…. Chie  Chaaaann.. kau ini sungguhhh….” Kata Sungmin sambil mencubit pipi Chie.
“Aaaaaaaaawwww…. Saaaakiiiiitttt…. “ kata Chie. “Kau ini mau mencubit pipiku atau mau menyiksaku sih?” Kata Chie sambil memukul tangan Sungmin.
“Aku hanya ingin mencubit pipimu. Salahmu sendiri dari tadi kau cemberut lagi.” Kata Sungmin sambil duduk di sebelah Chie.
“Tapi kan bukan seperti itu.” Kata Chie.
“Aaahh.. sudahlah. Sekarang yang penting kau jangan cemberut lagi kalau tidak mau ku cubit pipimu. Arasso!!” Kata Sungmin.
“Ne Araa..” Kata Chie malas.
Bel berbunyi tepat setelah Chie berbicara. Jungsoo sonsaengnim masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran.
…………………………………………………………………………………………
…Sepulang Sekolah…
“Chie Chan, pulang yuk. Tapi kita tidak langsung pulang ya. Kita beli es krim dulu.. Ottokhe??” Ajak Sungmin.
“Ummm.. boleh. Kkaja.” Kata Chie sambil menarik tangan Sungmin.
Mereka berjalan menuju kedai es krim yang ada di dekat perempatan.
“Kau mau yang rasa apa?”Tanya Sungmin ketika mereka sampai di kedai es krim.
“Ummm… Aku mau yang rasa strawbely. Yang ukuran besar ya jagiii.” Kata Chie manja.
“Tidak boleh. Nanti kalau kau sakit bagaimana? Kan aku juga yang repot. Harus merawatmu setiap hari.” Kata Sungmin.
“Biar saja. Pokoknya aku mau yang besar. Kalau tidak..”
“Kalau tidak, waeyo?” Kata Sungmin.
“Kalau tidak, aku akan marah padamu dan tidak mau memanggilmu jagiya.” Kata Chie mengancam dengan wajah cemberut.
“Hahahaha… Baiklah Chie Chan ku yang manis.” Kata Sungmin sambil mengacak-acak rambut Chie. Dan sukses membuat wajah Chie merah seketika.
“Hyaa.. Lee Sungmin. Apa yang kau lakukan? Rambutku kan jadi berantakan.” Kata Chie sambil merapikan rambutnya.
“Biar saja.” Kata Sungmin.
Setelah membeli es krim, mereka ,berjalan  bersama ke rumah.
…………………………………………………………………………………
Saat mereka sampai di depan rumah Chie…
“Chie chan, cepat masuk rumah sana. Cepat mandi lalu istirahat. Jangan sampai kau sakit. Arasso!!” Kata Sungmin.
“Ne jagiyaa.. Kau juga ya.” Kta Chie. “kalau begitu aku masuk duluan. Anneyong.” Kata Chie sambil melangkah masuk ke dalam rumah.
Sungmin melnunggu Chie sampai masuk ke dalam rumahnya. Baru kemudian dia masuk ke dalam rumahnya sendiri.
“Anneyong. Aku pulang. “Kata Sungmin begitu ia masuk di dalam rumahnya.
“Anneyong. Sungmin aa..” Kata Umma Sungmin. “Ada yang ingin umma bicarakan.Duduklah sini.” Lanjut umma sungmin.
“Meusun iriya, umma? “ kata Sungmin sambil duduk di sebelah ummanya.
“Sungmin aa.. Besok setelah kau pulang sekolah, kita akan kembali ke Seoul. Jadi kau bisa sekolah lagi di sekolahmu yang dulu. Kau senang kan sayang. “Kata umma Sungmin sambil tersenyum.
“Mwo?? Kenapa cepat sekali. Aku tidak mau umma. Aku ingin tetap di sini. Umma dan appa saja yang kembali ke Seoul.” Kata Sungmin sambil berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya.
“Kita tidak mungkin ke Seoul tanpamu. Kau ini bagaimana sih? Waktu itu kau tidak mau sekolah di sini. Sekarang Kita akan pulang, kau malah tidak mau.” “Kata appa Sungmin yang tiba-tiba datang.
Sungmin berhenti dan berkata pada appa nya “Pokoknya aku tidak mau kembali ke Seoul. Aku ingin tetap di sini. Sudahlah appa. Jangan paksa aku.” Lalu Sungmin naik ke kamarnya.
“Apa karena yeoja di sebelah itu kau tidak mau kembali ke Seoul, huh?? Apa yeoja di sebelah rumah yang anak orang biasa itu?? Apakah dia yeoja chingumu??”Bentak appa Sungmin.
Sungmin berhenti di depan kamarnya dan berkata” Apa maksud appa?”.
“kau pikir appa tidak tahu huh?? Setiap pagi kau berangkat sekolah bersamanya. Dan kau juga selalu bersenang-senang dengannya. Apa kau pikir appa tidak tahu bahwa dia adalah yeoja chingu mu?” bentak appa nya.
“iya. Dia memang yeoja chinguku. Memangnya kenapa appa? Apa kau tidak suka? Chie Chan adalah anak yang baik. Dia memang bukan anak seorang pengusaha. Tapi dia tetap sama seperti kita.”Balas Sungmin kepada appa nya.
“Apa sangat tidak suka dengan yeoja itu. Kau harus memutuskannya besok. Dan setelah kau pulang sekolah,, kita semua akan pulang ke seoul. Arasso!!” Kata appa Sungmin.
 Tanpa menjawab sepetah katapun, Sungmin langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan keras.
……………………………………………………………………………………..
Sungmin POV
Aku memabnting pintu kamarku dengan keras. Aku sangat sebal dengan perkataan appaku. Bagaimana bisa dia berkata dengan begitu  gampangnmya. Apa dia tidak tahu kalu aku begitu menyayangi Chie Chan? Tidak mungkin aku bisa memutuskan Chie Chan. Dan bagaimana aku bisa berkata pada Chie Chan tentang hal ini? Dia pasti akan marah padaku. Kalau aku tidak ikut umma dan appa ke Seoul, mereka pasti akan membawa secara paksa. Aish.. Ottokhehajyo? God please help me.
POV End

Sungmin terduduk diam di atas ranjangnya. Dia sangat bingung. Dia tidak ingin menyakiti perasaan Chie Chan maupun perasaan dirinya sendiri. Tapi dia juga tidak mungkin tidak ikut pulang ke Seoul. Sungmin terus berfikir sampai dia tertidur.
……………………………………………………………………………………

Keesokan harinya….
“Umma… appa.. aku berangkat dulu. Anneyong.” Kata Sungmin sambil berjalan keluar.
“Jangan lupa setelah kau pulang sekolah, kita akan langsung kembali ke Seoul. Jadi hari ini adalah hari terakhirmu sekolah di sekolah itu.”Kata appa sungmin.
Sungmin tidak mendengarkan. Dia tetap berjalan keluar dan menarik tangan Chie yang ternyata sudah ada di luar. Menunggunya.
“sungmin aa..” panggil Chie. “Apa kau sedang sakit? Mengapa wajahmu pucat sekali?” Tanya Chie di sela perjalanan mereka.
“Aniyo, Chie Chan. Kau tidak usah khawatir. Ne..” kata Sungmin sambil tersenyum. Senyum yang di paksakan.
“Oohh.. ne.. baiklah kalau begitu.”kata Chie Chan.
Sepanjang perjalanan mereka berdua terdiam. Chie tidak berani mengajak Sungmin berbicara. Karena takut. Sedangkan Sungmin, dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia masih bingung bagaimana cara untuk berkata tentang kepulangannya pada Chie.
…………………………………………………………………………………
Mereka berdua telah sampai di sekolah. Sungmin berniat akan membicarakan tentang kepulangannya ke Seoul. Dan dia juga  berharap Chie akan mengerti.
“Umm.. Chie Chan…” kata sungmin.
“ne jagiya.. waeyo?” Kata Chie.
“umm…
KRIIIIIINNGGGGG!!!
Kata-kata Sungmin terputus oleh suara bel.
“Tidak jadi Chie Chan. Nanti saja waktu istirahat.” Kata Sungmin.
“ohh.. ne.. arasso..”kata Chie.
Pelajaran dimulai seperti biasa. Selama pelajaran berlangsung, Sungmin tidak memperhatikan. Dia terlalu sibuk menyiapkan mentalnya untuk berkata pada Chie. Dia juga tidak sadar kalau Chie diam-diam memperhatikannya. Chie penasaran dengan sikap Sungmin yang berubah jadi pendiam. Tapi Chie tidak berani bertanya kepada Sungmin.
…………………………………………………………………………………….

KRIIINNGGGG!!!
Bel istirahat telah berbunyi.
“Umm… Chie Chan, ikut aku ke taman belakang yuk. Ada yang mau ku bicarakan.” Kata Sungmin.
“Ne.. Kkaja.” Kata Chie.
Sungmin menggenggam tangan Chie. Dia masih berusaha menguatkan mentalnya. Karena ini sangat menyakitkan bagi Chie ataupun bagi dirinya.
Chie merasa aneh dengan Sungmin. Tapi dia diam saja dan mengikuti namja chingunya itu.

..Di taman belakang sekolah..

“Umm.. Chie Chan ada yang mau kukatakan. Tapi kau jangan marah ya..” kata Sungmin.
“Nde?? Meusun iriya jagiya?” Tanya Chie.
‘baiklah aku harus mengatakannya. Dan aku harus menerima semua yang terjadi.’ Batin Sungmin.
“Begini Chie Chan, aku ingin kita mengakhiri hubungan kita.” Kata Sungmin. Dan dia merasakan sakit di hatinya.
“MWO?? Apa kau bercanda? Apa salahku Sungmin??”kata Chie. Dan tiba-tiba secara lembut air mata menetes keluar dari matanya. Tapi dia segera menghapusnya.
“Mianhae jagiya.. Kau tidak salah. Tapi aku yang salah. Mianhae..”Kata Sungmin terputus.
“Tap Tapi.. waeyo? Apakah kau tidak sayang padaku?” Tanya Chie lebih keras. Sekarang air matanya sudah mengalir sangat deras.
“Aniyo Chie Chan.. Aniyo.. aku sangat sayang padamu. Aku sangat mencintaimu. Tapi kita tidak bisa bersama. Karena ini akan menyakiti kita berdua.” Kata Sungmin memegang pundak Chie.
“Jangan sentuh aku..” Chie berkata sambil menepiskan tangan Sungmin.
“Tolong jangan marah padaku Chie Chan. Mianhae.. Aku.. Aku…” kata Sungmin.
“Aku tidak marah padamu. Aku hanya kecewa padamu. Mengapa kau tega menyakiti perasaanku seperti ini? Kenapa huh?!” Bentak Chie. “Ayo jawab!! KENAPA??!!” Chie berkata lebih keras.
“KARENA HARI INI AKU AKAN KEMBALI KE SEOUL.” Sungmin menjawab dengan keras.
Chie terdiam mendengarnya.Dia mencoba pelan-pelan meresapi maksud perkataan Sungmin.
Dia berdiri mematung di tempatnya.
“Mianhae jagiya. Aku tidak bermaksud membentakmu. Aku.. aku hanya tidak ingin membuatmu kecewa.” Kata Sungmin memelankan suaranya.
Chie masih terdiam.
“Chie Chan.. Maafkan aku. Aku tahu aku salah. Hari ini adalah hari terakhirku sekolah di sini. Nanti setelah pulang sekolah aku akan langsung kembali ke Seoul.” Kata Sungmin.
Perlahan Chie berjalan mundur ke belakang. Lalu dia berlari sambil menangis. Dia mendengar Sungmin memanggilnya. Tapi dia tidak mempedulikan. Dia terus berlari ke kelas Raebin. Yang sekarang ingin di lakukannyya adalah menangis dan menceritakan semua kepada sahabatnya.
……………………………………………………………………………………………..

Chie berlari ke kelas Raebin dan langsung menangis memeluk sahabatnya.
“Omo.. Chie.. meusun iriya? Kenapa kau menangis?? Sudahlah.. cup cup…” Raebin mencoba menenangkan Chie.
“Dia jahat Raebin aa… Dia adalah namja yang jahat. Aku beci dia.” Kata Chie sambil menangis.
“Siapa? Maksudmu Lee Sungmin? Bukankah dia adalah namja chingumu? Lalu kenapa dia jahat? Oh iya.. ini minumlah dulu. “Kata Raebin sambil menyerahkan minuman kepada Chie.
Chie meminumnya. Lalu dia menceritakan semua yang tadi Sungmin katakan padanya.
“Mungkin Sungmin ada benarnya juga Chie. Dia tidak ingin membuat perasaanmu dan dirinya tersiksa karena long distance. “ Kata Raebin.
“Tapi kan dia tidak harus memutuskanku. Aku tetap mau meskipun kita pacaran jarak jauh.” Kata Chie membela diri.
“Iya juga sih. Tapi kan kau tidak tahu bagaimana sungmin. Sudahlah. Sekarang ini lebih baik kau ikuti saja kata hatimu. Kalau kau memang marah dengannya ya sudah. Tapi kau jangan menyesal kalau kau tidak bisa bertemu dengannya lagi. Sudah cepat kembali ke kelasmu. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.” Kata Raebin.
“Ne.. Raebin. Gomawo sudah mau mendengarkan. Aku ke kelas dulu.” Kata Chie masih dengan sedikit menangis.
“Perlu kuantar?” Tanya Raebin.
“Aniyo.. Tidak usah. Kelasku kan dekat.”Kata Chie.
Setelah itu Chie mkembali ke kelasnya. Dia langsung duduk di tempatnya tanpa memperhatikan Sungmin.
“Chie Chan.. Kau darimana?? Aku dari tadi khawatir padamu.” Tanya Sungmin.
Chie hanya diam. Dia berpura-pura tidak mendengar Sungmin. Dia menuliis catatan yang ada di papan tulis yang belum sempat dia catat tadi.
“Chie Chan.. Apa kau masih marah padaku? “Tanya Sungmin sekali lagi.
Tidak ada jawaban.
“Chie Chan…” Ulang Sungmin.
Tetap tidak ada jawaban.
Akhirnya Sungmin menyerah dan dia menutup mulutnya.
…………………………………………………………………………………………………..
Akhirnya tiba waktu pulang sekolah. Setelah bel berbunyi, Jungsoo Sonsaengni masuk ke dalam kelas dan berkata pada semuanya agar jangan pulang dulu. Karena mereka akan mengadakan perpisahan.
“Anak-anak, hari ini adalah hari terakhir Sungmin bersekolah di sini. Dia akan kembali ke Seoul. Sebelum dia kembali ada baiknya kita mendengarkan kesan-kesannya selama di sini.” Kata Jungsoo Sonsaengnim. “nah Sungmin ssi.. silahkan maju ke depan.” Lanjutnya.
Sungmin maju ke depan. Dia mengatakan semua kesan-kesannya selama bersekolah disini. Dia berterimakasih kepada semua sonsaengnim dan semua murid yang membantunya selama dia bersekolah di sini. Dia sangat senang sekali. Dan juga dia berterima kasih kepada seorang yeoja yang memberikan dia kesenangan. Membuatnya berubah. Sungmin mengatakan hal itu sambil melihat Chie.
Chie mendengar itu dan menangis. Dia menangis sangat pelan sekali. Dan tidak kelihatan.
Tiba-tiba..
“Silyehamnida sonsaengnim. Saya ada urusan. Jadi saya izin pulang duluan. Anneyong.” Kata Chie sambil membungkukkan badannya dan segera pergi keluar.
Dia berlari. Berlari ke rumahnya. Dia ingin sekali menangis sendiri. Memang, sekarang dia sudah menangis. Tapi dia ingin menangis di kamarnya.
Sungmin mencoba mengejar Chie. Tapi tidak bisa. Dia terlambat. Chie sudah menghilang. Dia mau menyusul ke rumahnya saat dia mendengar appanya memanggilnya. Sungmin ingin pergi mengejar Chie. Tapi appanya sudah memasang wajah galaknya. Akhirnya dengan pasrah Sungmin melangkah ke mobil appanya.
……………………………………………………………………………………
..Di dalam mobil..
“Sungmin aa.. kau tidak apa kan sayang?” Kata ummanya.
“Ne umma. Aku tidak apa. Oh iya, bisakah kita kembali ke rumah sebentar appa?” Tanya Sungmin.
“Waeyo? “ Tanya appanya.
“Ada sesuatu yang ketinggalan. Appa tunggu di perempatan saja. Biar aku berjalan ke rumah.” Kata Sungmin.
“Baiklah.” Kata appa Sungmin.
Mobil appa Sungmin berhenti di perempatan. Sungmin langsung berlari kea rah rumahnya. Tapi dia tidak berbelok ke rumahnya. Dia berbelok ke arah rumah Chie.
“Silyehamnida.. Anneyong..” Sungmin berkata sambil mengetuk pintu rumah Chie.
“Ne. sebentar..”Sahut seseorang dari dalam.
Tidak lama kemudian pintu di buka.
“Anneyong omonim. Apakah Chie ada?” Tanya Sungmin.
“Oh.. Chie. Sebentar ya. Silahkan kau duduk dulu.” Kata ummanya Chie.
“Ne.” Kata Sungmin.

….Sementara itu….

Umma Chie masuk ke kamar Chie.
“Chie, itu di depan ada Sungmin.” Kata ummanya.
“Suruh dia pergi umma. Aku tidak mau bertemu dengannya.” Kata Chie sambil menangis.
“Tapi sayang, kamu tidak boleh seperti ini..”Kata umma Chie sambil membelai rambut Chie.
“Umma. Pokoknya aku tidak mau bertemu dengannya. Suruh dia pergi umma.. jebaall..” pinta Chie.
“Hmm.. Baiklah.. Tapi kau jangan menangis lagi ya..” kata umma Chie lalu pergi keluar.
…Di luar…..
“Sungmin ssi.. mianhaeyo.. Chie sedang tidur. Dan dia tidak bisa di ganggu. Mianhaeyo sungmin ssi.” Kata umma Chie.
“Ohh.. ne.. gwenchana omonim. Kalau begitu tolong sampaikan salamku padanya ya. Dan sekalian aku mau pamit. Gomawo sebelumnya. Anneyong kipsiyo.” Kata Sungmin dan berbalik pergi.
“Ne. Anneyong.” Kata Umma Chie. Setelah itu dia masuk ke rumah.
Dari kamarnya, Chie melihat Sungmin sambil menangis.
‘Kau sungguh menyebalkan Sungmin ssi. Kau sungguh tega padaku. ‘ Batin Chie sambil menangis.
………………………………………………………………………………………….
Sungmin POV
Chie Chan, apakah kau masih marah padaku? Mengapa kau tidak mau bertemu denganku? Aku tahu, tidur hanya alasanmu karena kau tidak mau bertemu denganku. Tapi mengapa? Padahal aku ingin pamit denganmu. Aku ingin kau tidak marah lagi. Tapi kau sepertinya memang tidak akan memaafkanku lagi. Mianhaeyo Chie Chan.
POV END
Sungmin berjalan kembali ke mobil appanya.
“Sudah Sungmin?” Kata ummanya.
“Ne umma.” Jawab Sungmin.
Setelah itu mobil mereka melaju ke kota Seoul. Kembali ke rumah mereka.
………………………………………………………………………………………
Setelah 2 jam perjalanan, mereka sampai di kota Seoul. Dan segera menuju ke rumah mereka.
“Aaaahh.. Akhirnya kita sampai di rumah.” Kata appa Sungmin.
“Sungmin apa kau lapar?” Tanya umma Sungmin.
“Aniyo umma. Aku mau langsung ke kamarku saja.” Kata Sungmin dan langsung berjalan ke kamarnya.
Sungmin tiduran di kasurnya. Dia masih memikirkan Chie. Dia inggin pergi dari sini dan kembali ke sana. Dia ingin ke Chie. Dia ingin melihat senyumnya.
Sungmin memikirkan hal itu sampai ia ketiduran. Saat dia bangun, hari sudah pagi.
Dia bangun dan langsung menuju ke bawah.
“Anneyong sungmin. Bagaimana tidurmu? Pasti nyenyak kan?” Tanya umma Sungmin.
“Ne umma. Mana appa?” Tanya Sungmin.
“Appa mu sudah berangkat ke kantor. Oia, kalau kau masih lelah, kau tidak usah sekolah dulu. Kau tidur saja. Umma mau pergi dulu. Anneyong.” Kata umma Sungmin.
“Ne.” Kata Sungmin.
Sungmin kembali ke kamarnya. Masuk ke kamar mandi dan mandi. Sekarang dia sudah lebih segar.
Sungmin POV
Aah.. Aku rindu sekali dengan Chie Chan. Bagaimana keadaannya ya?
POV END
Sungmin lalu berjalan ke bawah. Dan tiba-tiba…………




TBC
,……………………………………………………………………………………….

Tags: | 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar